“Melalui pendidikan, Presiden Prabowo bertekad memutus mata rantai kemiskinan dan mengangkat martabat bangsa,” ungkap Amsakar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sejumlah upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya dengan revitalisasi infrastruktur pendidikan, penerapan pembelajaran digital, serta peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Pemerintah juga mendorong guru agar menjadi agen perubahan, bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai pembimbing, konselor, dan panutan bagi murid.
“Guru adalah orang tua kedua bagi murid. Mereka hadir dalam setiap suka dan duka, mendampingi anak-anak kita mencapai cita-cita luhur,” katanya.
Namun, Amsakar menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia mengajak semua pihak, orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media massa, untuk bersinergi mewujudkan pendidikan bermutu bagi seluruh anak Indonesia.
“Partisipasi semua elemen bangsa sangat penting agar pendidikan sebagai layanan publik mampu mencetak generasi yang hebat dan kuat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Amsakar juga menginformasikan bahwa sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menjalankan berbagai langkah strategis untuk membenahi layanan pendidikan. Dari aspek manajemen, kementerian memperkuat tata kelola dan pengawasan kinerja guru. Dari sisi kurikulum, pemerintah mulai menerapkan pendekatan Pembelajaran Mendalam (deep learning), Tes Kemampuan Akademik (TKA), hingga pengajaran Coding dan Kecerdasan Buatan (AI).
Dari segi pedagogis, pendidikan karakter terus diperkuat melalui program “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang menanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Program “Pagi Ceria” juga dihadirkan dengan aktivitas seperti senam bersama, menyanyikan lagu kebangsaan, dan doa pagi. Untuk anak-anak usia dini, kementerian meluncurkan album lagu anak bertema karakter dalam bentuk “Album Kicau”.
“Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025. Mari bersama-sama bahu membahu membangun pendidikan berkualitas untuk semua,” tutup Amsakar. (tim_red).