BERLAYARINFO.com – Sejumlah media soroti Penyematan Baju Adat Kebesaran Budaya Masyarakat Nias (Ono Niha) kepada salah satu anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau sehingga menjadi buah bibir tokoh masyarakat Nias yang ada di Kota Batam. Senin (28/8/2023).
Hal itu terlihat di dalam sebuah postingan akun Facebook milik @Paulus Rahman Tambunan beberapa hari yang lalu, dimana Gembala Sidang Gereja GTDI) Sungai Yordan Batam sedang menyematkan baju Adat Kebesaran Budaya Nias (Ono Niha) kepada Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Asmin Patros dalam rangka ulang tahun Gereja GTDI Sungai Yordan Batam Ke 6 (Enam) Tahun.
Atas kejadian tersebut, hampir seluruh Masyarakat Ono Niha terlebih – lebih para sesepuh dan para tokoh adat, orang tua masyarakat yang ada di Kota Batam mulai buka suara.
Letkol TNI AD (Purn) B. Zebua selaku orang tua di kota Batam mengatakan, sama sekali tidak setuju terkait Penyematan Baju Adat Kebesaran budaya suku kita Nias terhadap Anggota DPRD Kepri yang terjadi di gereja GTDI Sungai Yordan Batam.
“Seharusnya pada saat Anggota DPRD Kepri itu datang ke Gereja tersebut dan memang benar-benar mereka menghargai di sana, Jubahnya Gembala Penyemat itulah yang disematkan ke dia, bukan Baju Kebesaran Adat Ono Niha, biar suci dia dan melakukan yang benar. Dianya datang kan dengan kerohanian di Gereja bukan dengan adat,” jelasnya.
Ditambahkan Letkol TNI AD (Purn) B. Zebua, perlu dipahami letaknya dimana baju Adat Kebesaran Budaya Ono Niha itu bisa di pergunakan. Apalagi Gereja GTDI Sungai Yordan Batam itu kan bukan gereja khusus masyarakat Ono Niha, hanya Mayoritas. Akan tetapi Gereja Umum.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan Adat Ono Niha. Baju Adat itu bisa dipergunakan untuk tamu jikalau itu di Pulau nias, harusnya karena ini Pulau Batam dan bagian dari tanah melayu, lebih layak Baju Adat Melayu lah yang dipakaikan ke dia, itu baru benar, dan itupun harus paham prosedur penyematannya juga. Ini kan Batam Bos, bukan pulau Nias,” tutup B. Zebua dengan kesal.
Hal yang sama juga dikatakan Herman Lase yang merupakan sesepuh (Orang tua) Masyarakat Nias yang ada di Kota Batam mengatakan, kejadian ini sudah sangat keliru, seakan – akan yang melakukan penyematan Baju Adat Kebesaran Budaya Nias kepada salah satu anggota DPRD Kepri di Batam tidak menghargai Adat dan Budaya Ono Niha, apalagi saya dengar ada kampanye di dalam gereja.