Sementara, Zainal Haris ketua kelompok keramba ikan mengatakan sudah 3 bulan berusaha ternak ikan di aliran sungai Siabu Sumbek, selama berdirinya usaha keramba ikan tidak ada terjadi air menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
“Rencananya usaha ikan ini, menjadi usaha bersama masyarakat sekitar, ikan ikan tersebut akan dijual di pasar untuk menambah penghasilan, namun akibat matinya ribuan ikan akibat air yang menghitam dan membusuk, kami rugi hampir kurang lebih Rp 95 juta,” ujarnya.
Ia berharap, agar pemerintah menindaklanjuti penyebab matinya ribuan ikan miliknya. Jika akibat pengolahan limbah perusahaan PT SKA agar dapat ditindak.
Sementara, Ridho Sinurat ketika dijumpai di keramba milik warga belum memberikan tanggapan, “Kita masih menunggu jawaban dari manajemen,” pungkasnya singkat.









