Senada dengan hal tersebut, Wakil Wali Kota Batam yang juga Penasehat I Dekranasda, Li Claudia Chandra, menyampaikan keprihatinannya terhadap regulasi perpajakan yang membebani UMKM, khususnya terkait pengiriman produk ke luar daerah.
“Banyak pelaku UMKM mengeluhkan tingginya pajak pengiriman karena Peraturan Menteri Keuangan. Saya minta dibuat tim kajian kecil dan sampaikan ke saya. Kita akan perjuangkan sampai ke pusat agar ada perpres khusus yang membantu UMKM Batam,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Kota Batam, Erlita Amsakar, menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus baru dan menegaskan pentingnya peran Dekranasda sebagai rumah inovasi berbasis budaya.
“Dekranasda Kota Batam akan menjadi garda terdepan ekonomi kreatif. Kami ingin membangun workshop dan galeri untuk membatik dari semua kalangan. Ini adalah strategi mencetak generasi baru pengrajin yang unggul,” ucapnya.
Erlita juga menyebutkan tiga langkah strategis yang akan dijalankan. Diantaranya, perluasan produk IKM melalui kerja sama sinergis, penempatan outlet di lokasi strategis seperti bandara dan pelabuhan, serta promosi produk lokal sebagai bagian dari destinasi wisata Batam.
Pada kesempatan tersebut, Dekranasda Kota Batam juga meluncurkan 10 motif batik terbaru yang terinspirasi dari ikon Batam, Jembatan Barelang. Motif-motif tersebut antara lain, Barelang Karang Berseri, Tapak Jembatan Barelang, Jembatan Barelang Anggrek Hutan, Jembatan Barelang Bunga Sepatu, Titian Kasih, Jembatan Barelang Harmoni, Lintas Barelang, Pesona Jembatan Barelang, Jejak Barelang dan Barelang Menyatu.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari Ansar, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Kepri, Nenny Dwiyana Nyanyang, serta para pimpinan DPRD Kota Batam dan pelaku UMKM se-Kota Batam.(tim red).