Amsakar Achmad Ungkap Sejumlah Capaian Pembangunan Batam Hingga Isentif Perangkat RT dan RW

“Pertumbuhan ini, jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri,” sebutnya.

Amsakar menerangkan, pengentasan kemiskinan juga terus dilakukan, kendati pun anggarannya sangat kecil, namun persentase kemiskinan Kota Batam dibanding daerah lain se-Kepri tetap terkendali pada kisaran 4,75 sampai 5,05 persen. Sejalan dengan itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Batam turun -0.17 poin dari 0.76 pada Maret 2022 menjadi 0.59 pada Maret 2023. Juga Indeks Keparahan Kemiskinan juga membaik dari 0.17 pada Maret 2022 menjadi 0.13 pada Maret 2023.

“Yang juga tidak kalah pentingnya, IPM Kota Batam terus memperlihatkan trend positif. Tahun 2023 mencapai 82,64 meningkat 0,39 poin dibanding tahun sebelumnya 82,25 point. Selama periode 2020–2023, IPM Kota Batam rata-rata meningkat sebesar 0,34 persen per tahun,” imbuhnya.

Selain infrastruktur, dana PSPK, angka kemiskinan, dan nilai IPM; Pembinaan spiritualitas dan kehidupan beragama juga berjalan dengan baik. Batam kini memiliki 117 rumah tahfiz, 37 pesantren serta 1.137 TPQ dengan jumlah guru TPQ mencapai 4.200 orang.

Sementara itu, hampir setiap tahun, kafilah Batam terus menjadi jawara pada kegiatan STQH maupun MTQH Tingkat Provinsi Kepri. Di antaranya, Tahun 2021 [Juara Umum STQH], Tahun 2022 [Juara Umum MTQ IX], dan Tahun 2023 [Juara Umum STQH].

“Apa yang telah kita raih tersebut menandakan arah kebijakan kita sudah berjalan pada rel yang benar. Pada sisi yang lain, capaian itu menunjukkan terjalinnya koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas antara pemerintah di satu sisi dengan masyarakat, legislatif, dan Forkopimda di sisi yang lain. Ini adalah modal dasar kita dan ini semua adalah keberhasilan kita semua,” pungkasnya menerangkan./Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *