Menurutnya, kompetisi olahraga bahari ini memiliki potensi besar dalam mendorong ekonomi daerah, khususnya sektor pariwisata dan UMKM.
“Dampaknya luar biasa. Volume pengangkutan penambang pancung meningkat, usaha kuliner hidup, hotel dan homestay terisi penuh selama kegiatan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardi Winata, menyampaikan bahwa ajang ini kembali digelar setelah 12 tahun vakum.
“Antusias masyarakat sangat tinggi. Selama tiga hari, ribuan warga Batam dan luar daerah hadir menyaksikan Sea Eagle Boat Race,” ungkap Ardi.
Ia juga menegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini mengutamakan partisipasi masyarakat Belakangpadang.
“Mulai dari stan bazar hingga penampilan seni budaya seluruhnya melibatkan warga Belakangpadang,” tuturnya.(tim red).












