Sampah Menumpuk Dibeberapa Tempat, Plt Kadis LHK Kota Pekanbaru Bungkam

BerlayarInfo.com | Pekanbaru – Masalah sampah di Kota Pekanbaru semakin menjadi-jadi. Tumpukan sampah yang menggunung di berbagai titik kota menimbulkan bau busuk yang mengganggu masyarakat. Sayangnya, meskipun masalah ini telah beberapa kali diberitakan oleh media, pemerintah kota, terutama Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, Iwan Simatupang, serta Kepala UPT Pelayanan Persampahan, H. Wahyu Darmawan, seolah menutup mata dan telinga terhadap keluhan warga.

Fakta, penelusuran media ini terlihat kondisi di lapangan semakin memburuk. Sampah menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS) serta di beberapa pinggir jalan utama kota. Bahkan, beberapa titik yang seharusnya bersih kini dipenuhi tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja.

Namun sangat disayangkan upaya media untuk mengonfirmasi permasalahan ini kepada Plt Kepala DLHK, Iwan Simatupang, juga tidak membuahkan hasil. Alih-alih memberikan jawaban atau solusi, pejabat tersebut lebih memilih bungkam dan tidak memberikan tanggapan atas permasalahan yang terus menjadi sorotan dan keluhan dari masyarakat.

Sikap diam dari pihak DLHK ini semakin membuat warga kecewa. Mereka menilai Iwan Simatupang dan juga Wahyu Darmawan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami lihat bahwa mereka ini tidak mampu menjadi Plt Kepala DLHK dan Kepala UPT. Terbukti sejak iwan pimpin dan wahyu sebagai kepala UPT Pelayanan Persampahan , tak ada tanda-tanda perubahan soal sampah. Justru makin parah,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Sejumlah warga mengakui bahwa permasalahan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan bahwa pengangkutan sampah tidak berjalan maksimal sejak akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025 ini.

“Tak maksimal memang. Sampah yang diangkut tidak sebanding dengan sampah yang ada. Bagusnya diangkut dengan kapasitas muatan yang lebih besar,” kata Ilham, warga Pekanbaru, saat ditemui media ini, Sabtu (1/2/2025).

Selain bau yang menyengat, keberadaan tumpukan sampah ini juga menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit. Warga khawatir bahwa kondisi lingkungan yang kotor dapat memicu penyakit menular seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akibat bau busuk yang menyelimuti beberapa wilayah.

Diketahui sebelumnya, PT Ella Pratama Perkasa (EPP), sebagai pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pengangkutan sampah di Pekanbaru, berjanji akan menuntaskan permasalahan ini hingga akhir Januari 2025. Namun, hingga kini, janji tersebut tampaknya hanya sekadar ucapan.

“Kalau memang pihak ketiga ini tidak sanggup, seharusnya pemerintah mencari solusi lain. Jangan sampai kami yang harus menanggung akibatnya,” ujar seorang warga dengan nada kesal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *