Proyek PJN Wilayah I Riau Diduga Amburadul, Martin Minta Ditjen Bina Marga RI Evaluasi Kinerja BPJN dan Kasatker

Sikap yang diambil kasatker merupakan bentuk ketidakpedulian dengan cara tidak langsung membungkam teman-teman media, LSM untuk upaya mempersulit mendapatkan informasi seputar kegiatan yang dipimpin Kasatker tersebut, sehingga patut diduga dalam sejumlah kegiatan yang dikerjakan mereka ada aroma korupsi, lanjutnya.

Kemudian terkait kerusakan bahu jalan pada jembatan sungai Zamzam, Martin menanggapi jika kegiatan itu dikerjakan dengan benar, maka tidak secepat itu rusak apalagi masih dalam masa pemeliharaan.

“Patutlah diduga bahwa dalam pengerjaan kegiatan tersebut tidak benar-benar dikerjakan sesuai spek/bestek atau terjadi pengurangan volume antara lain, nyatanya saat ini sudah mengalami kerusakan yang begitu parah, apa lagi baru seumur jagung selesai dikerjakan rekanan dilapangan,” imbuh Martin.

Lebih lanjut dijelaskan Martin, mutu beton yang digunakan pada pekerjaan tersebut diragukan. Bisa dilihat dari kerusakan yang begitu besar dan ini bukan faktor alam.

“Dalam waktu dekat, akan kita sampaikan laporan ke Direktorat Jenderal Bina Marga dan pihak aparat hukum. Data-data telah kita siapkan, supaya seluruh kegiatan BPJN Provinsi Riau terutama wilayah I Riau harus benar-benar di audit secara transparan dan terbuka,” tegas Martin.

Menurut Martin, selama kepemimpinan Kasatker PJN I Riau, Mainila Yanti, dinilai sangat buruk memberikan informasi seputar kegiatan yang dipimpinnya dan hal itu perlu dievaluasi oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

“Sebab selama ini kita lihat Kasatker PJN Wilayah I Riau tidak ada keterbukaan, diduga alergi terhadap LSM dan media. Maka kalau bisa dicopot saja,” tutup Martin. (MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *