Dalam laporan yang dirilis awal 2023 itu dijelaskan hasil pekerjaan pengukuran batimetri yang akan di gunakan konsorsium PT Marinda Utamakarya Subur, PT. Duri Rejang Berseri, PT Indonesia Timur Raya sebagai hasil pengecekan kedalaman dari pekerjaan pengerukan yang telah dilakukan di pelabuhan Batu Ampar.
Jika kemudian pihak PPK (Aris Muajib) masih bersikeras bertahan dengan keputusannya, maka pihak kontraktor tidak akan berdiam diri juga untuk kemudian mengumpulkan data dan fakta teknis terkait dugaan ‘kerugian negara’ yang telah terjadi.
(Kartu As) jika itu dimungkinkan, karena sejauh ini pihak kontraktor telah dirugikan materil ataupun non materil, hanya karna ikut arahan PPK. Tapi kemudian ‘ada udang di balik batu,’ atas keputusan tersebut, dengan analisa kita kuat ada kepentingan di balik keputusan PPK secara personal. Bukan secara institusi.
Data yang disampaikan Ganesha Geo Solusi, kedalaman kolam dermaga utara Batuampar masih sangat dangkal, yakni masih ada kedalaman 2,76 meter. Meski di bagian lain ada yang memiliki kedalaman 15,03 meter, namun rata-rata kedalaman hanya 12,12 meter. Kondisi itu tidak dapat disinggahi kapal kargo petikemas yang memiliki draft 16 meter.
Sementara tanggul yang dibangun tidak berisi material yang diharapkan. Bahkan kedalaman tanggul masih berada pada 0,463 meter hingga 5,879 meter saat air laut pasang surut. Tanggul yang seharusnya berubah menjadi darat untuk penumpukan petikemas, akhirnya tidak dapat digunakan. Dengan kondisi seperti itu, makan pekerjaan selama 2 tahun lebih dengan menghabiskan anggaran Rp82 miliar, dinilai gagal.
Proyek Revitalisasi Kolam Dermaga Utara Terminal Pelabuhan Batuampar, setelah dievaluasi dan diberikan pertambahan waktu dan biaya hingga tujuh kali dalam bentuk addendum, akhirnya diputus pada 10 Mei 2023, dan kondisinya hingga kini mangkrak total. Padahal, sebulan sebelum diputus kontrak proyek, Wali Kota Batam ex officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi, dengan bangga meluncurkan STS Crane senilai Rp120 miliar di dermaga utara pelabuhan itu.
Hingga hari ini, belum pernah terlihat adanya kapal kargo petikemas yang merapat di dermaga utara menurunkan petikemas dengan menggunakan krane yang diorder dari Korea Selatan itu.
Saat pemasangan STS Crane, Rudi menyebut kehadiran derek kontainer (container crane) dari Korea Selatan sebagai upaya mempercepat proses bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar.
“Derek kontainer ini dapat memindahkan satu kontainer dalam waktu 2 menit. Crane sebelumnya membutuhkan waktu 45 menit untuk bongkar muat satu kontainer,” kata Rudi pada beberapa waktu lalu, Minggu (09/04/2023). (tim red).