Dalam topologi mesh, jika terjadi gangguan pada salah satu koneksi, lalu lintas jaringan bakal didistribusikan ulang di setiap semua node, yang akhirnya dapat menjaga ketersediaan jaringan.
Topologi mesh memiliki biaya instalasi dan operasi yang cukup mahal. Sebab, banyak komponen yang dipakai dan setiap komponen jaringan dapat terhubung langsung ke komponen lainnya.
Itulah beberapa karakteristik topologi mesh, sebagaimana dilansir laman Javatpoint. Kemudian, dalam penggunaannya, terdapat dua jenis topologi mesh yang biasa dipakai. Adapun penjelasan mengenai dua jenis topologi mesh itu adalah sebagai berikut.
Jenis topologi mesh
1. Topologi mesh penuh
Dalam topologi mesh penuh, semua perangkat terhubung saling terhubung dengan perangkat lainnya. Jenis topologi mesh ini adalah jaringan di mana setiap node akan memiliki jumlah koneksi sebanyak N-1. N adalah jumlah node yang tersedia dalam jaringan.
Topologi mesh penuh biasanya digunakan untuk backbone jaringan, yang menawarkan tingkat redundansi tinggi. Namun, implementasi topologi mesh penuh dapat terlalu mahal.
Kendati biayanya tinggi, jenis topologi mesh ini memberikan keuntungan, jika salah satu node mengalami gangguan, beban lalu lintas jaringan bisa didistribusikan ulang ke node lainnya.
2. Topologi mesh parsial
Dalam topologi mesh parsial, hanya beberapa node yang terhubung dengan semua node lainnya. Ini berarti bahwa dalam jaringan ini tidak perlu menghubungkan semua perangkat dengan yang lain.
Dibandingkan dengan topologi mesh penuh, topologi mesh parsial lebih murah dan menyediakan redundansi dasar untuk mengatasi kegagalan node. Topologi mesh parsial biasanya digunakan dalam jaringan periferal yang dapat bekerja dengan backbone topologi mesh penuh secara bersamaan.
Itulah penjelasan mengenai dua jenis topologi mesh. Dalam penggunaannya, topologi mesh memiliki kelebihan yang dapat mengatasi terjadinya kegagalan koneksi. Akan tetapi, topologi mesh dalam jaringan komputer juga memiliki kekurangan.
Lantas, apa kelebihan dan kekurangan topologi mesh? Untuk lebih lengkapnya, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai kelebihan dan kekurangan topologi mesh.
Kelebihan dan kekurangan topologi mesh
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan topologi mesh. Salah satu kelebihan topologi mesh adalah dapat digunakan untuk memperluas jaringan dan lebih tahan terhadap gangguan atau kegagalan koneksi. Kemudian, contoh kekurangan topologi mesh adalah. Adapun penjelasan yang lebih lengkap mengenai beberapa kelebihan dan kekurangan topologi mesh adalah sebagai berikut.
Kelebihan topologi mesh :
Topologi mesh mempermudah untuk memperluas jaringan. Sebab, dalam topologi mesh, setiap node bertindak seperti router, sehingga sangat mudah untuk menambahkan node tambahan dalam topologi ini dan menghubungkannya ke jaringan.
Topologi mesh lebih tahan terhadap kegagalan koneksi. Pasalnya, jka ada satu node yang gagal dalam sistem, kinerja jaringan tidak terpengaruh dan tetap dapat beroperasi.
• Topologi mesh membangun banyak redundansi untuk waktu operasional maksimum.
• Topologi mesh menawarkan banyak jalur untuk mencapai tujuan.
• Topologi mesh membuat proses komunikasi atau transmisi data menjadi lebih stabil dan konsisten karena berbagai jenis kegagalan tidak akan mengganggu prosesnya.
• Penambahan node baru pada topologi mesh tidak mengganggu transmisi data.
• Kekurangan topologi mesh
Topologi mesh memiliki konfigurasi jaringan yang kompleks.
Perencanaan topologi mesh lebih rumit. Pasalnya, pemasangan atau penambahan jangkauan topologi mesh harus memastikan latensi seragam di semua node.
Topologi mesh membutuhkan konsumsi daya yang tinggi. Dalam pengoperasian jaringan ini, setiap node harus tetap aktif, yang menyebabkan konsumsi daya tinggi dan peningkatan beban.
Biaya instalasi dan pengoperasian topologi mesh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis topologi lain, seperti topologi star, bus, atau ring.
Instalasi dan pemeliharaan topologi mesh jauh lebih sulit.
Sumber: kompas.com
(Red)