Dari sisi operator, Hsin Kai Huang, CEO BACT, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung model operasional terintegrasi ini.
“BACT berkomitmen penuh mendukung transformasi ini melalui layanan yang lebih terarah, lebih cepat, dan berstandar internasional. Dengan integrasi operasional bersama BTP, kami ingin memastikan setiap pemangku kepentingan merasakan peningkatan kualitas layanan secara nyata,” jelasnya.
Penekanan mengenai pentingnya kolaborasi disampaikan oleh Capt. Basori Alwi, Direktur BTP, yang menutup rangkaian acara ini.
“Transformasi ini hanya bisa berhasil bila kita melangkah bersama. BTP berkomitmen memberikan proses yang lebih sederhana, lebih jelas, dan lebih efisien bagi seluruh pengguna jasa. Pintu komunikasi kami selalu terbuka untuk memastikan perubahan ini menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi ekosistem pelabuhan,”ujarnya.
Saat ini, Dermaga Utara Batu Ampar telah diperkuat fasilitas modern, termasuk Panjang dermaga 1.032 meter, kapasitas tahunan 900.000 TEUs, serta peralatan seperti 5 unit quay crane, 12 unit rubber-tyred gantry crane, dan 10 unit electric terminal truck yang akan ditingkatkan menjadi 25 unit. Modernisasi ini menjadi langkah penting dalam mempercepat waktu sandar kapal, meningkatkan keandalan layanan, dan menurunkan biaya logistik.
Penerapan Single Port Operator di Batu Ampar diharapkan menjadi katalis bagi peningkatan daya saing logistik Batam di tingkat nasional dan internasional. Dengan struktur operasional yang lebih efisien dan terkoordinasi, Pelabuhan Batu Ampar semakin siap menarik investasi, menggerakkan arus perdagangan, dan memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Batam di masa depan.(tim red).












