Selain pompa utama, fasilitas tersebut juga akan dilengkapi dengan pompa lumpur dan pintu air, sehingga efektivitas pengendalian banjir dapat lebih optimal. Upaya ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemko Batam dalam mengurangi titik-titik rawan banjir di berbagai wilayah.
Dalam kesempatan yang sama, Amsakar juga melakukan peninjauan terkait permasalahan kontainer yang diparkir di bahu jalan sekitar kawasan pelabuhan batu ampar. Menurutnya, kondisi itu sudah di luar standar kepatutan dan menyalahi aturan.
“Seharusnya jalan bisa digunakan empat lajur, tetapi karena dipakai parkir kontainer, sekarang hanya tersisa dua lajur. Ini sangat mengganggu dan menimbulkan debu,” tegasnya.
Ia meminta aparat terkait, termasuk Dirpam, Deputi Kepelabuhanan, dan Dinas Perhubungan, untuk segera mengambil tindakan agar jalan tidak lagi digunakan untuk aktivitas yang tidak sesuai aturan.
“Saya harap pengusaha kontainer tidak lagi melakukan praktik seperti ini, karena akan membuat tata kota Batam menjadi semrawut dan terkesan tidak terkelola dengan baik,” ujarnya.
Dengan kombinasi pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan penataan tata kota, Amsakar menekankan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Batam yang lebih tertata, nyaman, dan bebas dari banjir. (tim red).