“Jika produksi dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan masyarakat, maka ketergantungan impor bisa ditekan. Dengan begitu, harga pangan akan lebih stabil, daya beli masyarakat terjaga, dan kesejahteraan petani pun meningkat,” ungkap Amsakar menambahkan.
Amsakar menambahkan, keberhasilan program ini tidak hanya akan dirasakan oleh petani, tetapi juga oleh masyarakat luas melalui terciptanya harga pangan yang stabil. “Inilah bentuk gotong royong nyata antara pemerintah, aparat, dan masyarakat demi masa depan pangan bangsa,” ujarnya.
Sebagai bentuk simbolis dimulainya program tersebut, Wali Kota Batam bersama Kapolda Kepri melakukan penanaman jagung perdana di lahan pertanian seluas 8 hektar. Keduanya turut didampingi para pejabat Forkopimda dan masyarakat setempat yang bersemangat ikut menanam. Suasana penuh kebersamaan terlihat saat seluruh peserta secara serentak menanam bibit jagung di lahan yang telah disiapkan.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safruddin, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh program ketahanan pangan nasional, dan akan terus berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.
“Kami dari jajaran kepolisian akan terus mendukung program pangan nasional ini. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Jika pangan kuat, maka bangsa pun kuat,” ujar Irjen Asep.
Momentum tersebut menjadi simbol komitmen bersama untuk terus memperkuat fondasi swasembada pangan dan menjaga stabilitas ekonomi daerah menuju Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam sektor pangan. (tim red).