“Dipilihnya Kota Batam sebagai pusat penyelenggaraan Marpolex 2025 karena letaknya sangat strategis. Batam berada di jalur perdagangan tersibuk dunia dan berbatasan langsung dengan negara lain,” ujar Firmansyah.
Ia menambahkan bahwa latihan ini menjadi momentum memperkuat koordinasi, menguji efektivitas alur komando, serta menyempurnakan prosedur penanganan insiden tumpahan minyak di laut. Dengan begitu, bila terjadi kondisi darurat, mitigasi dapat dilakukan secara cepat dan terarah.
“Pemerintah Kota Batam berkomitmen menjaga lingkungan maritim tetap aman dan lestari. Perlindungan perairan adalah bagian dari upaya menjaga masa depan ekonomi dan pariwisata daerah,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Firmansyah berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat pertahanan, dan pelaku usaha semakin kuat dalam menghadapi berbagai potensi ancaman pencemaran laut di wilayah perbatasan.(tim red)






