“Jangan sampai nanti anak-anak kita jadi korban dari pembiaran ini,” ujar salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Lebih lanjut, warga juga menyoroti lemahnya pengawasan aparat penegak hukum terhadap berbagai praktik ilegal lainnya. Bahkan, beberapa pihak menduga adanya permainan antara pengelola judi dan oknum aparat.
“Kalau tidak ada bekingan, tidak mungkin bisa bertahan selama ini. Apalagi sudah banyak yang tahu, tapi tetap dibiarkan,” kata seorang warga lainnya.
Terpisah, RS salah seorang yang diduga pengelola usaha perjudian tersebut saat dikonfirmasi oleh media ini pada, Rabu (09/4/25) mempertanyakan dimana posisi keberadaan wartawan tersebut.
“Dimana posisi? kok gak komunikasi sama yang dilapangan, besok aku ke Pekanbaru sekalian aja kita jumpa ya,” ujar RS melalui WhatsApp pribadinya.
Kemudian, upaya konfirmasi kepada Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri telah dilakukan media ini melalui pesan WhatsApp pribadinya pada, Kamis (10/04/25) namun hingga berita ini diterbitkan, pesan tersebut hanya berstatus centang dua tanpa ada jawaban. (Tim)