Selain Rudi Panjaitan, seminar tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber ternama, di antaranya Prof. Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Kom. (Deputi Rektor Universitas Budi Luhur Jakarta) dan Prof. Dr. Mohamad Zaky bin Noh (Dekan Pascasarjana Universitas Tun Hussein Onn, Malaysia). Mereka membahas peluang dan tantangan penguatan sumber daya manusia dalam era transformasi digital berbasis AI.
Acara turut dihadiri Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Dirjen Penempatan Kementerian P2MI, Ketua Umum IAII Nusantara Ir. Hariyono, ST., M.Kom., serta Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepri.
Dalam paparannya, Rudi juga menyinggung potensi ekonomi digital nasional. Mengutip data Kementerian Komunikasi dan Digital RI, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai lebih dari USD 90 miliar dan diproyeksikan meningkat hingga USD 360 miliar pada 2030.
“Potensi sebesar ini hanya bisa terwujud bila generasi muda berperan aktif sebagai agen perubahan digital. Jika anak muda ikut membangun peradaban digital yang positif, masa depan bangsa akan semakin cerah,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengutip laporan World Economic Forum (WEF) yang memproyeksikan pada tahun 2030 akan tercipta 170 juta jenis pekerjaan baru, sementara 92 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomatisasi.
Karena itu, Rudi mendorong lulusan perguruan tinggi dan sekolah kejuruan di Batam untuk siap menghadapi perubahan tersebut.
“Jangan takut pada kemajuan teknologi. Justru kita harus mampu menguasai dan mengelaborasi teknologi informasi dengan optimisme, kompetensi, dan integritas,” tutupnya.(tim red).






